:: Yang kita dapat tidak semestinya yang kita pinta.. :: Yang kita minta belum tentu yang terbaik buat kita. ::Belajarlah redha apa yang kita ada.. :: Itulah yang terbaik buat kita.. :: Walaupun itu bukan yang kita suka.
Thursday, September 16, 2010
Sejarah Ayat Kursi
telah diiringi oleh beribu-ribu malaikat kerana kehebatan dan
kemuliaannya. Syaitan dan iblis juga menjadi gempar kerana adanya satu
perintang dalam perjuangan mereka. Rasullah s. a. w. dengan segera
memerintahkan Zaid bt sabit menulis serta menyebarkannya.
Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali
selepas sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar
masuk rumah atau hendak musafir, InsyaAllah akan terpeliharalah dirinya
dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan
memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga
akan terpelihara dengan izin Allah s. w. t.
Mengikut keterangan dari kitab"Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan
membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya
dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan
diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta
terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah. Syeikh Abu Abbas
ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu
ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, InsyaAllah Allah akan
mencerdaskan akal fikirannya serta Fadhilat Ayat Al-Kursi mengikut
Hadis-Hadis Rasullullah
s. a.. w. bersabda bermaksud:
"Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah
hilangkan segala kefakiran di depan matanya."
Sabda baginda lagi;
"Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat,
kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya
daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."
Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara
Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad. Mereka yang beramal
dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan
Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan. Pengamal ayat Kursi juga,
dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat
Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki
rumah. Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan
ketika dalam perjalanannya. Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk,
Insya-Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar. Jika anda
berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu
eloklah anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda
sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin. Barang siapa
membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah
mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang
Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sembahyang yang
lain. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, tidak
menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa
membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas
rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya. Barang siapa
membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sembahyang Fardhu, Allah
menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang
benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat. Barang siapa
membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan
70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan
baginya. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah
azza wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti
orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid. Barang
siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah
berkenan memberi pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin 'Amr r. a. ,
Rasullullah s. a. w. bersabda,
" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."
Allahu Akbar !
Saya tidak pernah menyangka-nyangka bahwa dengan meneruskan kalimat ini
ke rakan dan saudara sekalian, Allah memberikan saya rezeki yang tidak
disangka-sangka. ..
Memang tidak sampai 12 jam setelah saya kirimkan pesan itu... tapi
limpahan
kurniaNya kepada saya sungguh diluar pemikiran saya...
Wednesday, September 8, 2010
History Of Windos Xp
The first Windows NT 5.0 beta was released in 1997. Many new features were displayed, and Microsoft's goal at the time was to make NT 5 the ideal OS, a must-have upgrade to any previous version of Windows. There was just one issue...problems arose when trying to upgrade 9x to NT 5, as they had dreaded. Trying ever-so-hard to work all the features they'd like into the OS, the release date kept getting pushed farther and farther back. They were working on errorless networking, Windows Installer, NTFS 5.0, the Microsoft Management Console (MMC), file encryption, FAT32 support, and even more. It seemed like Microsoft was doing more than they could possibly handle.
Trying to make a late 1998 release date, Microsoft said that they would possibly cut some features from the OS. Features such as IntelliMirror and Active Directory were the features in question, but found their way into NT 5 after all. At this time, it was also confirmed that the future of Windows would lie in the hands of Windows NT. NT 5 was hoping to be the merger of the home and business operating systems around the NT kernel.
Windows NT 5 was also now optimized for laptops with new hibernation support, hot docking, and hot-swapping technologies. These, as well as IntelliMirror, would be featured in Beta 2, which was supposed to appear in June of 1998.
Along the way, it was decided that Internet Explorer 5.0 would be integrated into Windows NT 5, now pending a release date in early 1999. NT was now to have a seamless integration of DirectX and the Internet and advanced storage features, among other features that need not be mentioned. Also, in May of 1998, the Active Directory was finally being completed.
Promises were still being made that Beta 2 would appear in June, but alas, that did not happen. It was decided that NT 5 Beta 2 would not be released with nearly as many features as the Windows development team would have liked, but this just made way for a Beta 3 release to follow it up, hopefully to fill in the holes left by Beta 2.
Finally in August of 1998, Beta 2 was released. The features showcased in this build were the Personalized Start Menu, better hardware support, and a definite end to what became known as "DLL Hell". Also at around this time, Microsoft came to the realization that Windows NT 5 would be a strictly business-oriented operating system. Trying to integrate some of the features from Windows 98, for example, WebTV for Windows, among others, was becoming more of a pain and consequentally, more of a delay.
In September of 1998, the release date was pushed back to late 1999, if not early 2000, and in October, the name "Windows 2000" was chosen for the OS.
In early 1999, it was decided that Windows 2000 would receive no more new features, and therefore, a release date of October 6th was in order. Beta 3 was due to be released in mid-April, and it was supposed to be a fairly stable operating system, also determined to be the best laptop OS on the market. Beta 3 was released on April 30th, and was, in fact, a quite solid operating system. Release candidates were right around the corner.
Three release candidates later, and on December 14, 1999, Windows 2000 build 2195 was designated as the last build of Windows 2000. The next day, it "went gold". Finally in mid-February 2000, Windows 2000 shipped.
Microsoft Windows 2000 SP1 in a Nutshell
- Provides users with updated driver sets
- Corrects many reliability issues such as data corruption and memory loss
- Fixes many Windows 2000 installation issues
- Y2K compliance
- Latest security hole fixes (Hot fixes)
Microsoft Windows 2000 SP2 in a Nutshell
- Fixes many DHCP issues
- Corrects SP1 setup issues
- Installs 128-bit encryption
- Latest security hole fixes (Hot fixes)
Microsoft Windows 2000 SP3 in a Nutshell
- Adds 48-bit LBA Support for ATAPI Disk Drives in Windows 2000
- Corrects SP2 printer issues
- Latest security hole fixes (Hot fixes)
Microsoft Windows 2000 SP4 in a Nutshell
- Improved program compatibility
- Many access violations and stop errors fixed
- Improvements to Active Directory
- Latest security hole fixes (Hot fixes)
Even during the Windows 2000 development, Windows XP was being planned. XP is an OS that is taken one of two ways: a Windows 2000 clone filled with eye candy, or the greatest incarnation of Windows ever created. I wouldn't necessarily agree entirely with the latter, but Windows XP is quite a good OS bringing home and business users alike to the NT kernel.
Plans for Windows XP, then codename Neptune (for the home release) and codename Odyssey (for the business release), started in early 1999. It was decided that this version of Windows would be the one that would end the days of the Win9x kernel. The NT kernel was now here to stay. After one development release of Neptune, both Neptune and Odyssey were scrapped. Not much came out of this other than "feature" integration between Windows 2000 and Windows ME.
Early in 2000, Windows codename Whistler was born, which would eventually become Windows XP. In the first couple of builds, not much had really changed from Windows 2000. In fact, the About screens still said "Windows 2000". Finally, in build 2250, visual enhancements were being made. The rather cool watercolor theme (which I wish they didn't scrap) was introduced as was the new Start panel. Development was really on its way. Aside from visual enhancements, actual features were being developed. In build 2257, Microsoft introduced the Personal Firewall, which is a quite handy tool in the final release of XP. A few builds later, not much had really changed. The OS was made a little more useable, but that was about it.
After a somewhat long wait, on October 31, 2000, Beta 1 was released to testers. It was also learned (probably to not much of a surprise) that Microsoft would be integrating media player and instant messaging technologies into the OS. Other than that, there is not really much to say about Beta 1. However, early in January of 2001, Microsoft released Whistler build 2410, the build that introduced Windows Product Activation. This build also introduced the integration of Windows Media Player and Windows Messenger. New, fancier icon sets were being developed, and the OS was slowly transforming into the Windows XP that we know today. Grouping was available in Windows Explorer, fast user switching came to be, and Rover showed up as your "handy" search assistant. What more could you possibly ask for?
Not too long after, build 2416 was introduced. The Help and Support center was fancied up a bit and looked less like it did in Windows ME. Windows Media Player 8 was being tweaked, and the new icons were beginning to show up everywhere. Aside from that, there is nothing much to say about this build. Build 2419 was rapidly released after that, and it had the completed XP setup procedure as well as the Bliss wallpaper.
In February of 2001, Beta 2 was release which introduced the new Luna interface. Shortly after the release, the name "Windows XP" was decided on. Many builds were released, improving on the UI and under-the-hood features. XP was coming together and was nearly complete. A couple release candidates later, XP was completed, and on August 24, 2001, Windows XP, both home and professional flavors, were released to manufacturing, and on October 25, 2001 in New York City, the operating system was launched.
Microsoft Windows XP SP1 in a Nutshell
- Improved program compatibility
- USB 2.0 support added
- Improved FireWire support
- Many stop errors addressed
- Latest security hole fixes (Hot fixes)
Microsoft Windows XP SP2 in a Nutshell
- More improved program compatibility
- Security issues with Internet Explorer addressed
- Microsoft's Security Center makes sure your computer is not vulnerable to virueses and exploits
- Internet Explorer now includes pop-up blocking and ActiveX blocking
- Many more stop errors addressed
- Latest security hole fixes (Hot fixes)
30 Perkara Perempuan Tak Sempat Bagitau Lelaki
2. Bila dia tidak menghiraukan kamu selepas kamu menyakiti hatinya, lebih baik kamu beri dia masa untuk menenangkan hatinya semula sebelum kamu menegur dengan ucapan maaf.
3. Wanita sukar nak cari benda yang dia benci tentang orang yang paling dia sayang (sebab itu ramai wanita yang patah hati bila hubungan itu putus di tengah jalan).
4. Sekiranya sorang wanita jatuh cinta dengan sorang lelaki, lelaki itu akan sentiasa ada di fikirannya walaupun ketika dia sedang keluar dengan lelaki lain.
5. Bila lelaki yang dia suka dan cinta merenung tajam ke dalam matanya, dia akan cair seperti coklat!!
6. Wanita memang sukakan pujian tetapi selalu tidak tau macam mana nak menerima pujian.
7. Jika kamu tidak suka dengan gadis yang sukakan kamu separuh mati,tolak cintanya dengan lembut,jangan berkasar sebab ada satu semangat dalam diriwanita yang kamu tak akan tahu bila dia dah buat keputusan,dia akanlakukan apa saja.
8. Sekiranya sorang gadis mula menjauhkan diri darimu selepas kamu tolak cintanya,biarkan dia untuk seketika.Sekiranya kamu masih ingin menganggap dia sorang kawan,cubalah tegur dia perlahan-lahan.
9. Wanita suka meluahkan apa yang mereka rasa.Muzik,puisi,lukisan dan tulisan adalah cara termudah mereka meluahkan isi hati mereka.
10. Jangan sesekali beritahu perempuan yang mereka ni lansung tak berguna.
11. Bersikap terlalu serius boleh mematikan mood wanita.
12. Bila pertama kali lelaki yang dicintainya dalam diam memberikan respon positif,misalnya menghubunginya melalui telefon,si gadis akan bersikap acuh tak acuh seolah-olah tidak berminat,tetapi sebaik saja ganggang diletakkan,dia akan menjerit kesukaan dan tak sampai sepuluh minit,semua rakan-rakannya akan tahu berita tersebut.
13. Sekuntum senyuman memberi seribu erti bagi wanita.Jadi jangan senyum sebarangan.
14. Jika kamu menyukai sorang wanita,cubalah mulakan dengan persahabatan.Kemudian biarkan dia mengenalimu dengan lebih mendalam.
15. Jika sorang wanita memberi seribu satu alasan setiap kali kamu ajak keluar,tinggalkan dia sebab dia memang tak berminat denganmu.
16. Tetapi jika dalam masa yang sama dia menghubungimu atau menunggu panggilan darimu,teruskan usahamu untuk memikatnya.
17. Jangan sesekali mengagak apa yang dirasakannya.Tanya dia sendiri!!
18. Selepas sorang gadis jatuh cinta,dia akan sering tertanya-tanya kenapalah aku tak jumpa lelaki ini lebih awal.
19. Kalau kamu masih tercari-cari cara yang paling romantik untuk memikat hati sorang gadis,cubalah rajin-rajinkan tangan menyelak buku-buku cinta.
20. Bila setiap kali gambar kelas keluar,benda pertama yang dicari oleh wanita ialah siapa yang berdiri di sebelah buah hatinya,kemudian barulah dirinya sendiri.
21. Bekas teman lelaki akan sentiasa ada di fikirannya tetapi lelaki yang dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa iaitu di hatinya!!
22. Satu ucapan 'Hi' sahaja sudah cukup menceriakan harinya.
23. Teman baiknya saja yang tahu apa yang sedang dia rasa dan lalui.
24. Wanita paling benci lelaki yang berbaik-baik dengan mereka semata-mata nak tackle kawan mereka yang paling cantik.
25. Cinta bermaksud kesetiaan, ambil berat, jujur dan kebahagiaan tanpa sebarang kompromi.
26. Semua wanita mahukan sorang lelaki yang cintakan mereka sepenuh hati..
27. Senjata wanita adalah airmata!!
28. Wanita suka jika sesekali orang yang disayanginya mengadakan surprise buatnya(hadiah,bunga atau sekadar kad ucapan romantis).Mereka akan rasa terharu dan merasakan bahawa dirinya dicintai setulus hati.Dengan i! ni dia tak akan ragu-ragu terhadapmu.
29. Wanita mudah jatuh hati pada lelaki yang ambil berat tentang mereka dan baik terhadapnya.So,kalau nak memikat wanita pandai-pandailah...
30. Sebenarnya mudah mengambil hati wanita kerana apa yang dia mahu hanyalah perasaan dicintai dan disayangi sepenuh jiwa.
Sunday, September 5, 2010
History Of Mozila Firefox
The Firefox project has undergone several name changes. Originally titled Phoenix, it was renamed because of trademark issues with Phoenix Technologies. The replacement name, Firebird, provoked an intense response from the Firebird free database software project.[20][21][22] In response, the Mozilla Foundation stated that the browser should always bear the name Mozilla Firebird to avoid confusion with the database software. Continuing pressure from the database server's development community forced another change; on February 9, 2004, Mozilla Firebird became Mozilla Firefox,[23] often referred to as simply Firefox. Mozilla prefers that Firefox be abbreviated as Fx or fx, though it is often abbreviated as FF.[24] The Firefox project went through many versions before 1.0 was released on November 9, 2004. After a series of stability and security fixes, the Mozilla Foundation released its first major update, Firefox version 1.5, on November 29, 2005. Mozilla Firefox 1.5.0.12 is the final version officially supported under Windows 95.
[edit] Version 2.0
Main article: Mozilla Firefox 2
On October 24, 2006, Mozilla released Firefox 2. This version includes updates to the tabbed browsing environment; the extensions manager; the GUI (Graphical User Interface); and the find, search and software update engines; a new session restore feature; inline spell checking; and an anti-phishing feature which was implemented by Google as an extension,[25][26] and later merged into the program itself.[27] In December 2007, Firefox Live Chat was launched. It allows users to ask volunteers questions through a system powered by Jive Software, with guaranteed hours of operation and the possibility of help after hours. Mozilla Firefox 2.0.0.20 is the final version officially supported under Windows NT 4.0, Windows 98, and Windows ME.[28]
[edit] Version 3.0
Main article: Mozilla Firefox 3
Mozilla Firefox 3 was released on June 17, 2008,[29] by the Mozilla Corporation. Firefox 3 uses version 1.9 of the Mozilla Gecko layout engine for displaying web pages. This version fixes many bugs, improves standard compliance, and implements new web APIs.[30] Other new features include a redesigned download manager, a new "Places" system for storing bookmarks and history, and separate themes for different operating systems. The latest version under 3.0 is Firefox 3.0.19.
Development stretches back to the first Firefox 3 beta (under the codename 'Gran Paradiso'[31]) which had been released several months earlier on 19 November 2007,[32] and was followed by several more beta releases in spring 2008 culminating in the June release.[33] Firefox 3 had more than 8 million unique downloads the day it was released, setting a Guinness World Record.[34]
[edit] Version 3.5
Main article: Mozilla Firefox 3.5
Version 3.5, codenamed Shiretoko,[35] adds a variety of new features to Firefox. Initially numbered Firefox 3.1, Mozilla developers decided to change the numbering of the release to 3.5, in order to reflect a significantly greater scope of changes than originally planned.[36] The final release was on June 30, 2009. The changes included much faster performance thanks to an upgrade to SpiderMonkey JavaScript engine called TraceMonkey and rendering improvements,[37] and support for the
Facebook Vs Twitter
The phenomenon of social networking is still in its infancy and it remains to be seen exactly which network might become the 800-pound gorilla in the space. It is reminiscent of the dotcom 90s, when I worked in the search industry; dozens of venture-backed search firms battled for dominance and search appeared to become a commodity, with limited monetization potential, or so we all thought at the time.
There are now so many social networks vying for users that even the most elite “Digerati” have trouble keeping up with the ever-shifting landscape. And most are still struggling to find effective monetization strategies, casting doubt on their long term survival and pointing to massive consolidation at some point.
The Evolution of Social Networking Compared to Search
In the now-infamous dotcom era, Yahoo, Lycos, Excite and others evolved into portals in a desperate attempt to find ways to make money, since nobody had really found effective ways to monetize search. That was, until companies like Goto.com (which became Overture and was eventually bought by Yahoo) and Google invented the concept of paid search and contextual, pay-to-click advertising models. The rest is history and we all knew who won the war.
So it seems today that applications like Twitter and Facebook, while attracting new users at astounding rates have not fully defined their business models and the 800-pound gorilla has yet to emerge. It is still early in the game and, as with search in the mid 90s, the eventual winners in the social networking space may not even yet exist, but I would argue that Twitter and Facebook are emerging as potential contenders to dominate.
The differences between the two networks are substantial and in some ways a direct comparison between the two is actually difficult to make. Twitter is simple and feels like Google did in 1998, while Facebook offers a portal-like interface somewhat reminiscent of Yahoo.
Key Elements of Facebook and Twitter
Facebook appeals to people looking to reconnect with old friends and family members or find new friends online; the mashup of features like email, instant messaging, image and video sharing, etc. feels familiar, while Twitter is a bit harder to get your arms around at first.
Most people can very quickly grasp how to use Facebook to connect to friends and family, using it to share thoughts, images, etc. Like MySpace but more geared to adults than teens, Facebook is a social networking Portal; beckoning you not to leave but rather to stick around and communicate within the network.
Twitter on the other hand, encourages you grab ideals in byte-size chunks and use your updates as jumping off points to other places or just let others know what you’re up to at any given moment.
Why People Love Facebook
Facebook appeals to social animals and can be very addicting to people who have an insatiable appetite to stay connected with friends and make new acquaintances. In fact, some people report they rarely use email or IM tools anymore in their online social communications anymore, relying almost entirely on Facebook for email, chat, image and video sharing.
Facebook addicts prefer the social portal model versus having to log into AIM, Yahoo Messenger, Gmail, Hotmail, Flickr, YouTube, MySpace, etc. Instead, Facebook gives them a single alternative to all these applications, with one login and interface to manage their online social interaction needs. This largely explains the explosive growth Facebook continues to experience and why the company reportedly invested $200 million in data center upgrades last year to keep up with demand!
Why People Love Twitter
The usefulness of Twitter is not readily as obvious to some people as Facebook; although it may be more addictive once you get the hang of Tweeting; you get more immediate responses and it seems to live somewhere between the worlds of email, instant messaging and blogging. Twitter encourages constant “linking out” to anywhere and, in that respect, is more analogous to a pure search engine; another way to find people and content all over the Net.
Twitter has quickly built brand awareness and a loyal following, especially among the technically adept; bloggers, online marketers, evangelists, basically anyone with something to promote seem to find Twitter extremely valuable.
When asked why they love Twitter, users say like “I can ask a question and get an instantaneous response”. They crave the ability to “tap into the collective consciousness” of others on the network, bouncing ideas off others with whom they would otherwise have no means of connecting. Twitter addicts claim it’s like the old fashioned water cooler, where people can gather to shoot the breeze on whatever topic is on their minds. Twitter is like a communications stream you dive into for an invigorating swim.
Different Communication Styles for Different Social Settings
Let’s say you go to a wedding or other social gathering where lots of people know each other. The style and tone of communication there will be more like using Facebook; you chat with old friends and acquaintances, mixing and mingling in an intimate manner. In this setting, people tend to feel more relaxed and “in their element”. Conversations are familiar and center on shared experiences and connections.
Now, when you go to a large party or social event where you don’t know most of the people in attendance, you will use a very different style of communication, more like Twitter; you want to meet people and somehow make yourself known, stand out from the crowd, make an impression, self promote and make new connections. Twitter is like getting the podium and not everyone feels comfortable or knows how to stand comfortably in the spotlight.
In fact, almost all of us, when first approaching Twitter, tend to use it to post useless updates like “Going to lunch”, thinking of it as a another tool to communicate with friends, when in fact, it is more like stepping on to a stage, where you are communicating with an audience and quickly find that you need to find a voice and say something useful and interesting or quickly lose the attention of your audience. People refer to Twitter as a mini or micro blogging platform.
So Which Social Network is the Best?
While zealots will immediately point to either Twitter or Facebook as being superior, the truth is that each has its advantages and disadvantages and will tend to appeal more to different types of people and for different reasons. Each can have great or little value to anyone; it really depends on what you are trying to accomplish in a given situation. Consider some of the pros and cons of each network:
Twitter Pros
* Easy to navigate and update, link to and promote anything
* Reach far beyond your inner circle of friends
* One feed pools all users; anyone can follow anyone else unless blocked
* Pure communication tool, rapid responsiveness
* You don’t have to be logged in to get updates; you can just use an RSS reader
* Very interactive, extensible messaging platform with open APIs
* Many other applications being developed (Twitterific, Summize, Twhirl, etc.)
* Potential SMS text messaging revenue from wireless networks (although Twitter states they are not currently getting any cut)
* Potential future advertising and/or enterprise subscription-based revenue streams
* With its “thin” overhead, Twitter is probably more scalable than Facebook, giving it a cost advantage
Twitter Cons
* Limited functionality; find people, send brief messages, direct replies
* Limited to 140 characters per update
* Not all people find it immediately useful
* Over-emphasis on follower counts
* Easily abused for spam and increasing the noise level
* Relatively smaller installed user base
* As yet no readily apparent monetization strategy
Facebook Pros
* Application mashup; find people, make connections, email, instant messaging, image/video sharing, etc.
* Most people can quickly grasp the value of connecting with friends, family and established contacts; some people report they use Facebook instead of email and IM
* More emphasis on deep connections with others vs. who has the most connections
* “True Friends” feature increases your transparency to selected connections; almost like having private and public profiles
* Huge, rapidly growing installed user base
* Inherit stickiness, third party applications, “gift giving” and personal data collection make Facebook a powerful advertising platform
Facebook Cons
* More difficult to navigate and update
* Requires investment of time to realize sustained benefit
* Opt in model requires a user to allow others to connect
* Less immediate responses; unless you stay logged on continually
* Overhead of mashup and “thick” applications could limit scalability, bloat cost structure
The Future of Social Networking
In the end, both Twitter and Facebook are simply communication tools; both will continue to evolve and morph as users find new ways to extract value and either network may or may become a long term winner in the rapidly evolving social networking space. Ultimately, the fact remains to be seen whether either application has a profitable, scalable and sustainable business model or whether the exit strategy is simply to be acquired.
As we learned in the search space, consolidation will eventually prevail. Unless they can find a way to turn all those eyeballs into profits, social networks will lose relevance. It does seem obvious that the venture capitalists are betting they will not only continue to enjoy tremendous growth but will also successfully monetize all that traffic.
But, will either Twitter or Facebook become the next Google or will they fade into the rear view mirror of technological and social evolution? What do you think?
Light For The Future::The Journey Ahead
zambia Councellor DepHead and and SolarAid's William Kaitante April10.jpg
Councillor and Deputy Head Mrs Florence Sililo Makando of Simungoma School (right) with SolarAid volunteer William Kaitante.
Heading out tomorrow will be tricky, the rains have not yet abated, the thunderstorms are still coming through and the streams and lowlands are flooded. The tracks we'll take en-route to the school site pass the beautiful Mopane Cathedral, before entering fairly treacherous flat and grasslands. We have managed so far though, even with the wheels of the Landrover often submerged in water. Some flatlands however will remain impassable until the water has dried up, even with the Landrover's traction control.
We have sand ladders and ropes at the ready and will manage the few troublesome spots, even if that means some digging and pushing along the way!
Last night we'd just got into our tents when the huge storm that had been threatening us all day finally started with avengeance.
More soon
Trevor
Succcess Stories
Success stories in the field are encouraging as are those within our team. Macrosolar Team Leader William, for example, started out as a local handyman. Married with two children, William's obvious talent and hard-working ethos granted us the opportunity to employ him as designer of the Zam Lamp microsolar product in 2009. There are now 200 of these household lights in use across rural Zambia even though newer devices such as the Ravi are now in place.
William's entrepreneurial attitude has helped increase his skill base and he now has a thorough understanding of much larger macrosolar systems. His fast progression means that he now leads our macrosolar team. However William still finds the time to respond to microsolar queries when given the opportunity. Indeed William's quickly acquired working knowledge and experience in both macro and micro solar operations has been vital to our success in meeting targets and bringing light to those who need it most
More news and developments soon.
Trevor
Sepintas SMKP
SMK Perempuan ditubuhkan pada 1 Jan 1965 dengan nama Sekolah Menengah Rendah Perempuan @ ringkasnya SMR (P).Bangunan ini didirikan di atas tanah seluas 6 ekar 145 depa.Sekolah ini telah dirasmikan oleh YB Datuk Paduka Rafidah Aziz pada 22 Ogos 1992 yang pada ketika itu memegang jawatan sebagai Menteri Perusahaan Utama.
Bermula dari tahun tersebut semua pelajar Sekolah Rendah secara automatik dapat ke tingkatan satu.Tahun-tahun sebelumnya peperiksaan diadakan untuk ke Sekolah Menengah
SMR ditubuhkan bagi memenuhi matlamat Sistem Pelajaran Anika jurusan yang dilaksanakan pada tahun 1965.Sekolah-sekolah seperti ini ditubuhkan serentak di seluruh Negara bagi menjayakan matlamat sistem pelajaran tersebut yang bermula semasa En.Khir Johari Mohammed menjadi Menteri Pelajaran Malaysia .Dalam Sistem Pelajaran Anika Jurusan ,pelajar berpeluang mempelajari pelbagai lemahiran secara berasingan seperti ilmu tadbir rumah tangga(SRT)perdagangan,pertanian,pertukangan dan lain-lain.SMR hanya memeperkenalkan matapelajaran SRT sahaja.Pada tahun 1975,mata pelajaran perdagangan diperkenalkan
Pada awal penubuhan Sekolah ini,pelajar hanya terdiri daripada pelajar tingkatan 1 hingga tingkatan 3 sahaja.Meraka yang lulus dalam Peperiksaan Sijil Rendah Malaysia(Yang)akan meneruskan pengajian dalam tingkatan 4 di Sekolah Menengah Lemal yang kini dikenali dengan nama Sekolah Menengah Tengku Panglima Raja.
Peringkat awal penubuhan SMR(P)tidak mempunyai sebarang kemudahan Bangunan sekolah tidak didirikan.Murid-muridnya seramai 125 orang iaitu 4 kelas dan terpaksa menumpang belajar di Sekolah Kebangsaan Perempuan,Pasir Mas.Waktu belajar adalah sebelah petang.Murid-murid yang Rendah Kebangsaan(perempuan).Sekolah Kebangsaan Mekasar,Sekolah Kebangsaan Lati,Sekolah Kebangsaan Tiang Chandi dan lain-lain.Pada tahun 1966 bangunan sendiri telah siap dibina.
Pada 1 Jan 1978 serentak dengan pengambilan pelajar-pelajar ke tingkatan 4,SMR Perempuan telah ditukar nama kepada Sekolah Menengah Kebangsaan Perempuan.Ketika ini tingkatan 4 memepunyai aliran perdagangan & sastera.Seterusnya pada tahun 1985,kelas aliran sains ditubuhkan.
Pada bulan Mei 1999 terukir satu sejarah di SMKP apabila beberapa blok bangunan lama dirobohkan untuk digantikan dengan bangunan yang baru.Pembinaan bangunan sekolah yang baru dimulakan pada 26 April 1999 dan menelan belanja lebih kurang RM 4.5 juta merangkumi 1 blok bangunan 4 tingkat (BlokA) 3 blok bangunan 3 tingkat (Blok B dan C) dan 1 blok bangunan 1 tingkat (bengkel)
Sehubungan dengan itu SMKP terpaksa mengadakan persekolahan 2 sesi iaitu pagi dan petang.Sesi pagi terdiri daripada pelajar tingkatan 3,4,dan 5 manakala sesi petang tingkatan 1dan 2.
Bangunan sekolah yang baru mula digunakan sepenuhnya pada 24 Jun 2001.Bermula sesi 2001 juga mula mengambil pelajar-pelajar lelaki yang berjumlah 140 orang.
Balasan Isteri Curang!!!!!!!
Namun bezanya, Normah kelihatan tidak begitu ceria. Zahirnya dia begitu anggun tapi wajahnya terlukis warna yang muram dan lesu. Tutur katanya perlahan dan tidak bermaya seperti orang keresahan.
"Kenapa awak balik? Pergilah ikut jantan. Awak tak ada pun saya boleh jaga anak-anak kita ni!!" jerkah suaminya, Halim sebaik melihat Normah pulang dengan menjinjing sebuah beg besar.
Normah tidak menjawab kerana dia tahu, itu memang salahnya. Dia Cuma berdiri di pintu dan menundukkan muka. Halim sebaliknya terus membelasah isterinya itu dengan kata-kata keras. Sudah lama geram itu menggelodak di hati, lalu inilah masa untuk melepaskannya.
Normah masih terpaku di muka pintu. Dikesat air mata yang bergenang. Tiada sepatah perkataan pun di balasnya kata-kata Halim itu kerana hajatnya pulang bukanlah untuk bertengkar. Hasratnya Cuma satu, untuk pulang ke pangkuan suami dan anak-anak.
Jika diikutkan hati memang hendak dihalaunya Normah, tapi disebabkan anak-anak, Halim menahan juga kemarahannya. Dibiarkan Normah masuk ke rumah yang telah lebih dua tahun ditinggalkannya itu.
Bagi Halim, kepulangan Normah tidak membawa apa-apa erti lagi dalam hidupnya. Malah ia cuma memulakan semula kekalutan yang sudah dirungkaikannya, mengeruhkan hidup yang mula jernih dan memarakkan semula api yang telah dipadamkan.
Dua tahun dahulu, Normah meninggalkan Halim dan dua anaknya, Iffa, 5, dan Aina, 2.Yang ditinggalkan hanyalah sekeping nota menyatakan yang dia ingin hidup bersama kekasihnya.
" Saya rasa kita dah tak ada persefahaman lagi. Saya mahu hidup bahagia dengannya" demikian antara lain nota yang ditinggalkannya untuk Halim.
Kesalnya dia dengan tindakan Normah tidak terkata. Halim akui sejak akhir-akhir ini Normah sudah berubah. Kalau dulu layanannya begitu baik, sekarang mula dingin. Pantang silap sedikit, mulalah naik angin. Kata-katanya pula, selalu saja diiringi sindiran. Sudahlah begitu, sering pula Normah meminta barang-barang mewah di luar kemampuan Halim. Itulah yang menghairankan Halim.
Lama-kelamaan, Halim terhidu pula berita Normah menjalin hubungan sulit dengan lelaki berada. Dia ada bertanya tentang hal itu, namun Normah pantas menafikannya. Walaupun Halim menekannya dengan cerita dan bukti-bukti, tapi Normah tetap tidak menidakkannya. Malah dituduh pula suaminya cemburu buta.
Nah, sekarang terbukti sudah kebimbangannya itu. Tapi apa yang boleh dilakukan, nasi sudah menjadi bubur.
Sejak Normah meninggalkannya, hidup Halim tidak terurus. Terpaksalah dia membesarkan anaknya itu sendirian. Dialah ibu dialah bapa. Dengan gajinya sebagai penyelia kilang yang tidak seberapa dan menyewa pula di sebuah rumah di pinggir Kuala Lumpur, tentulah sukar untuk dia menguruskan hidup.
Kalau kanak-kanak lain selalu bertukar pakaian, anak-anaknya dengan baju dua tiga pasang itulah. Makan yang mewah jauh sekali, kecuali apabila dia mendapat gaji.
Rutin hidupnya, awal pagi menghantar anak-anaknya ke rumah ibunya dan malam menjemput mereka pulang. Dialah yang memasak dan mengemas rumah. Kadangkala adik perempuannya turut membantu menguruskan keluarganya.
Memang hidpnya sukar, tapi Halim belum tergerak untuk berkahwin lagi. Baginya, biar susah macam mana pun, semua halangan itu akan dirempuhinya. Tambahan pula Normah masih tidak diceraikan.
Halim juga mahu membuktikan kepada Normah bahawa tanpa wnita itu, dia boleh menguruskan keluarga. Dan juga, kalau kemewahan yang menyebabkan Normah meninggalkannya, Halim ingin buktikan bahawa tanpa wang yang banyak sekalipun dia boleh hidup bahagia.
Ternyata tanpa Normah, Halim mampu membesarkan anak-anaknya seperti ibu bapa lain. Iffa dan Aina juga kian lama kian melupakan ibu mereka. Malah melihat gambar pun mereka benci.
Bukan Halim yang menghasut tapi kerana Normah sendiri yang bengis terhadap anak-anak.
Kerana itulah, kepulangan Normah membangkitkan emula kemarahan Halim. Tambahan pula Halim mendapati ada sesuatu yang tidak kena dengan perut Normah. Ia membuncit seperti sedang hamil. Bagaimanapun dia tidak mahu bertanya kepada wanita itu.
"Tempat awak di sana!" kata Halim menunjukkan Normah ke arah sebuah bilik kecil. Di dalamnya ada sebuah tilam bujang yang kusam. Bertompok sana, bertompok sini.
"Nak alas, cari sendiri," kata Halim, lalu menyindir "itupun kalau awak ingat kat mana nak cari… ." Normah ditinggalkan sendirian. Malam itu, Normah tidur seorang diri dalam bilik sempit dan penuh barang-barang. Sementara Halim tidur bersama dua anaknya di bilik lain. Bila anak-anaknya pulang, Normah cuba membelai mereka tapi Iffa dan Aina segera menjauhkan diri. Dipujuk dengan bermacam-macam cara pun tidak berkesan. Terpaksalah Normah membawa diri ke dalam bilik dan menangis teresak-esak.
Begitulah keadaan mereka setiap hari. Normah menjadi orang asing di dalam rumahnya sendiri sementara Halim meneruskan hidup seperti biasa. Mereka tidur berasingan dan setiap pagi, anak-anak dihantar ke rumah ibunya tidak jauh dari situ.
Ternyata telahan Halim tepat. Dari sehari ke sehari dilihatnya perut Normah semakin membusung. Lain macam bulatnya. Setelah didesak dan dijerkah berkali-kali, Normah terpaksa mengaku dirinya berbadan dua.
"Aku dah agak. Patutlah awak balik… nak suruh aku jadi bapak pada budak tu, kan? Nak jadikan aku pak sanggup?" Halim melepaskan paku buah keras.
"Bukan macam tu bang, saya… " tapi belum pun sempat Normah menghabiskan cakap, Halim memintas " Saya apa?! Saya tak buat benda tak senonoh tu? Budak tu anak aku? Tolong sikit… .bila masa aku sentuh badan kamu tu? Hah?" Bagi menutup malu, Normah memakan makanan yang tajam, pedas dan berasid untuk menggugurkan kandungannya, tetapi gagal. Perutnya terus-menerus membesar.
Gagal cara itu, dia pergi ke klinik swasta pula. Bagaimanapun doctor tidak mengizinkan kerana risikonya terlalu tinggi. Kata doktor, kandungannya sudah besar dan jika digugurkan, ia boleh mengundang maut.
Semakin hari jiwa Normah semakin tertekan. Perut kian memboyot sedangkan anak dan suami pula tidak menghiraukan kehadirannya. Dia menjadi melukut di tepi gantang dalam rumah sendiri. Suami menjauhkan diri bila hendak mengadu dan anak pula tidak menganggapnya ibu untuk mereka bermanja.
Tidak ada jalan lain, Normah meminta Halim menghantarkan dia ke rumah ibunya. Tentu saja Halim tidak membangkang. Memang itu yang dia mahukan. Namun sambutan ibu bapanya juga mengecewakan.
"Dua tahun kamu tinggalkan suami dan anak, tiba-tiba baru dua bulan balik perut kamu dah besar macam ni. Huh… memang patut pun Halim buat macam ni. Kamu derhaka pada dia!" kata bapa Normah, Haji Shafie bila mendapati anaknya itu hamil.
Dari sehari ke sehari tekanan perasaannya tambah menebal. Ia kian merundung bila tumbuh pula cacar di badannya. Dari kecil ia membesar, dan dari sebiji-sebiji ia merata memenuhi badan. Di dalam cacar itu, menguning nanah busuk dan jelik baunya. Pada waktu yang sama, Normah mengidap darah tinggi pula.
Tekanan perasaan yang melampau itu menyebabkan Normah dibawa oleh ibu bapanya berjumpa dengan pakar jiwa. Bermacam-macam ubat dan rawatan diberikan tapi ternyata begitu sukar untuk dia dipulihkan.
Disebabkan badannya terlalu lemah, doktor mencadangkan supaya Normah bersalin melalui cara pembedahan apabila usia kandungannya mencecah tujuh bulan lebih sedikit. Pada waktu yang ditetapkan, Normah dimasukkan ke wad.
Seminggu sebelum dibedah, dia mula meracau-racau dan meraung. Bermacam-macam dijeritkannya tanpa hujung pangkal. Dimaki hamunnya emak dan ayah seta jururawat yang datang. Kemudian Normah menangis pula hendak balik dan melihat anak-anak.
Dalam keadaan yang kritikal itulah ayahnya, Pak Cik Shafie menelefon saya dan menceritakan keadaan anaknya itu secara ringkas.
" Pak cik tak mahu nak salahkan sesiapa. Dua-dua ada buat silap. Tapi sekarang ni pak cik minta ustaz usahakanlah ubat anak pak cik tu," katanya. Daripada suaranya itu saya tahu dia sedang menahan sebak.
" Saya di Sarawak sekarang ni pak cik. Dua hari lagi saya balik. Tapi buat sementara ni, usahakan baca Yasin dulu. Bila saya balik nanti, saya terus ke sana," jawab saya.
Sekembalinya ke Semenanjung saya terus menziarahi Normah. Keadaannya sama seperti yang diceritakan oleh bapanya.Mengerang kesakitan, meracau, meronta-ronta, dan bercakap tidak keruan. Keadannya ketika itu memang menyedihkan kerana dalam keadaan perut memboyot dia meraung seperti hilang akal.
Namun timbul pertanyaan di fikiran saya selepas dibacakan Yasin, keadaan Normah bertambah buruk. Keadaanya ibarat mencurah minyak ke api, makin disiram makin besar maraknya. Ibu bapa dan adik beradik Normah menangis milihat keadaan dirinya.
"Pak cik mana suami dengan anak-anaknya?" saya bertanya bila melihat suami dan anak-anak Normah tidak menziarahinya.
" Itulah yang saya nak cakap pada ustaz. Saya dah pujuk, rayu dia datanglah tengok anak saya ni. Kata saya, walau besar mana pun dosa anak saya, kalau dia menderhaka sekalipun, tapi dalam keadaan macam ni bukankah elok kalau dia di ampunkan? Tapi dia tak mau. Jengah pun tidak," kata Haji Shafie kesal.
"Dia marah lagi agaknya," saya menyambung.
"Saya tau… kalau jadi pada kita pun kita marah. Saya bukanlah nak salahkan dia, tapi yang sudak tu sudahlah. Anak saya pun bersalah, saya mengaku," tambah Haji Shafie.
"Kalau macam tu," tambah saya," bawa saya jumpa menantu pak cik tu. Insya-Allah kita sama-sama pujuk dia."
Seperti yang dipersetujui, beberapa hari kemudian saya dibawa oleh Haji Shafie berjumpa dengan menantunya itu.
"Yang sudah tu sudahlah Lim, ampunkanlah dia. Normah tengah tenat tu," Haji Shafie merayu.
" Dua tahun dia tinggalkan kami anak beranak.Balik-balik, mengandung… suami mana yang tak marah, ayah ?. Mana saya nak letak muka saya ni ? Dayus, pucuk layu , tak ada punai, tak tau jaga bini, macam-macam lagi orang hina saya… ` tambah Halim melepaskan segala yang terbuku di hati. Bermacam-macam lagi di rungutkan hingga tidak sanggup kami mendengarnya.
" Ayah faham perasaan kau. Ayah tau Normah yang salah, derhaka pada kau , tapi dia tengah tenat sekarang ni," Haji Shafie merayu lagi , Halim tidak menjawab sepatah pun . Nafasnya saja yang turun naik manakala muka merah padam menahan marah.
Bila keberangan nya semakin reda saya menasihatkan Halim supaya melupakan perkara yang telah berlalu itu. "Mengampunkan orang lain lebih baik daripada membalas dendam . Isteri awak menderita sekarang ini pun sebab dia sudah sedar dengan kesalahan dia, jadi eloklah awak maafkan," kata saya.
Lalu saya …….. hadis dan firman Allah berkaitan …… Ternyata Halim sudah berpatah arang berkerat rotan . " Saya tak akan jenguk dan saya tak akan ampunkan dia. Isteri durhaka ! " katanya.
Sampailah hari Normah di bedah , Halim langsung tidak menjengukkan mukanya. Iffa dan Aina juga di larang daripada menjengah ibu mereka.
Bagaimanapun , di sebabkan keadaan Normah yang tenat, makan minum tidak menentu , bayi yang di lahirkannya meninggal dunia beberapa hari kemudian. Normah pula sejak sedar daripada pembedahan semakin teruk jadinya.
Setiap hari, terutamanya tengah malam dan senja dia akan meracau. Yang mengaibkan , racauannya kini mendedahkan segala pelakuan jelik yang di lakukannya selama meninggalkan Halim dan anak-anak.
Antaranya, Normah menceritakan yang dia telah mengikut lelaki hingga ke Siam dan kemudian hidup seperti suami isteri. Selepas berpisah dengan lelaki itu, dia bersekedudukan pula dengan lelaki lain. Tidak kurang dengan tiga lelaki telah dia berzina. "Abang..ampunkanlah saya. Saya derhaka, saya jahat, saya malukan abang… maafkanlah saya… "dia terus menangis dan meratap.
Setiap hari bermacam-macam rahsia di dedahkannya; tentang tempat-tempat maksiat yang pernah dia pergi bersama teman lelaki, kawan-kawan lain yang sama saja perangai dengannya juga kekecewaannya bila di permainkan lelaki-lelaki terbabit.
"Abang, Iffa, Aina… marilah tengok emak . Emak tak jahat lagi,. Emak nak jadi baik. Emak nak jadi lawa, pandai, suka masak, kita pergi sungai… " ratapnya lagi bercampur dengan kata-kata yang melalut.
Tidak dapat hendak di gambarkan bagaimana malunya Haji Shafie dan isterinya setiap kali Normah menelanjangkan keburukannya sendiri. Berbagai-bagai cara mereka lakukan supaya Normah berhenti meracau seperti menutup mulut, memujuknya diam dan kadangkala turut sama bercakap supaya orang-orang di sekeliling tidak mendengar , tetapi usaha itu tidak berhasil.
Setelah hampir sebulan Normah mendedahkan kecurangannya, keadaan wanitaitu bertambah parah . Tekanan darahnya menurun dan kerap tidak sedarkan diri. Badannya yang kurus makin melidi kerana Normah tidak mahu menjamah makanan . Yang di lakukan sepanjang hari hanyalah menangis dan meminta ampun kepada Halim. Setelah itu dia kembali terkulai tidak sedarkan diri.
Haji Shafie sekali lagi menemui saya.
"Ustaz pujuklah menantu saya tu. Mintalah dia datang jenguk Normah dan ampunkan lah kesalahan dia. Memang anak saya bersalah , tapi dalam keadaan sekarang , Cuma keampunan suami saja yang boleh selamatkan dia," kata haji Shafie. Isterinya sejak tadi saya tengok tiada berhenti-henti mengesat air mata ..
" Kalau begitu, mari kita pergi jumpa Halim," kata saya.
Puas kami memujuknya . Alhamdulillah, setelah berbagai-bagai alasan di beri, akhirnya Halim bersetuju. Bagaimanapun saya lihat dia seperti terpaksa saja. Langkahnya berat dan nampak kurang ikhlas.
" Sudahlah Lim, lupakan yang lepas-lepas. Buangkan dendam, gantikan dengan kemaafan. Insya-Allah, semua pihak akan dapat keberkatanNya," kata saya semasa Halim hendak memasuki kereta. Dia cuma tersenyum tawar.
Demi terpandang saja Halim datang menjenguk, Normah dengan suara yang amat lemah memohon maaf kepada suaminya itu.
" Sa..sa..ya der… haa..ka pada abaaaang.." katanya antara dengar dengan tidak. Sambil air mata jatuh berlinangan , dia mengangkat tangannya untuk meminta maaf, tapi terlalu sukar. Ibunya cepat-cepat membantu. " Yalah… "jawab Halim perlahan lantas menyambut tangan Normah. Reaksinya masih tawar. Dia belum benar-benar ikhlas.
Petang itu kami bersama-sama membacakan surah Yasin dan ayat-ayat suci al-Quran untuk Normah yang kelihatan semakin teruk. Bagaimana pun bila Normah meminta ampun sekali lagi, saya lihat Halim semakin ikhlas menyambutnya. Saya tersenyum. Mungkin hatinya sudah sejuk melihat penderitaan Normah.
Lebih kurang pukul 5.00 petang saya meminta diri kerana ada urusan penting. Sebelum pulang saya berpesan; " Lim, sekarang ni awak saja yang boleh selamatkan Normah. Dia harapkan sangat keampunan daripada awak. Selepas itu, serahkan kepada Allah.Kalau sembuh, alhamdulillah, kalau tidak biarlah dia pergi dengan aman ".
" Terima kasih ustaz," balas Halim.
Seminggu kemudian Halim datang ke rumah saya dan memaklumkan bahawa Normah telah meninggal dunia . Bagaimanapun , dia membawa juga kisah yang menginsafkan mengenai pemergian Normah.
"Ustaz," Halim memulakan ceritanya, " malam tu Cuma tinggal saya dan anak-anak saja duduk di tepi Normah. Ibu dan bapa dia ke kantin untuk makan. Bila saya bacakan Yasin , saya tengok air mata arwah mengalir setitik demi setitik. Saya tau dia benar-benar insaf dengan kesalahannya dulu, curang pada saya, derhaka pada suami, tinggalkan anak-anak.
" Sampai di ayat salamun qaulam mirrabir rahim, saya ulang tiga kali. Setelah habis, saya usap dahi arwah. Saya lakukannya dengan ikhlas sebab tidak sampai hati tengok hati dia menderita.
" Setelah menciumnya tiga kali tiba-tiba dia nazak. Nafasnya di tarik dalam-dalam tapi nampak susah sangat. Sekejap kemudian nafasnya laju, tapi lepas itu lambat betul. Saya cemas. Dah dekat ke ?
" Tiba-tiba Aina menangis . Entah apa yang di gaduhkan dengan kakaknya saya pun tak tau . Kuat betul dia menangis sampai saya tak sanggup nak dengar.
" Berbelah bagi juga sama ada antara anak dan isteri yang tengah sakit, tapi bila fikirkan tangisan budak itu mengganggu pesakit lain, saya terus ambil Aina dan pujuk dia. Susah pula nak pujuk dia hari tu sampai terpaksa dukung dan bawa ke luar wad."
" Namun bila kembali ke wad, saya dapati Normah dah tidak bernafas lagi.
" Luka memang berdarah lagi, ustaz, tapi bila dia meninggal tanpa ada sesiapapun di sebelahnya, menitis juga air mata saya. Yalah, kalau orang lain pergi dengan baik, ada orang tolong bisikan syahadah, bacakan Yasin, dia pula pergi macam tu. Agaknya itulah balasan untuk isteri yang derhaka ".
Two Is Better Than One
You came into my life
And I thought hey
You know this could be something
Cause everything you do
And words you say
You know that it all takes my breath away
And I am left with nothing
So maybe its true
That I cant live without you
Maybe two is better than one
There's so much time
To figure out the rest of my life
And you've already got me coming undone
I'm thinking two is better than one
I remember every look upon your face
The way you roll your eyes
The way you taste
You make it hard for breathing
Cause when i close my eyes and drift away
I think of you and everything's okay
I'm finally now believing
Then maybe its true
That I can't live without you
Maybe two is better than one
There's so much time
To figure out the rest of my life
And you've already got me coming undone
I'm thinking two is better than one
(oh yeah)
I remember what you wore on the first day
You came into my life
And i thought hey
Maybe it's true
That I cant live without you
Maybe two is better than one
There's so much time
To figure out the rest of my life
And you've already got me coming undone
And I'm thinking
That I cant live without you
Cause maybe two is better than one
But there's so much time
To figure out the rest of my life
But I've figured out
When all is said and done
Two is better than one
Two is better than one.
Hati Seorang Lelaki
Beginilah kisahnya...
Entahlah apa yang selalu bermain pada fikiran ayah. Apabila saya ingin
pulang kembali ke kota , dia kerap minta duit. Seakan-akan mendesak....
" Ada duit? Minta ayah sedikit.."
Saya masih ingat waktu itu kehidupan saya terlalu sukar. Untuk mendapat
seratus ringgit di dalam poket pada satu-satu masa pun payah. Kalau
balik kampung selalunya duit yang ada hanya cukup-cukup tambang. Mujurlah,
isteri dan anak-anak saya sudah faham. Alhamdulilah mereka 'sporting' dan
tidak banyak meragam.
"Emak, ayah asyik minta duit. Bukan tak mahu bagi, tapi saya memang tak ada
duit," Bisik saya kepada emak. Emak seperti biasa, berwajah selamba,
sukar ditembak reaksinya.
" Bagilah beberapa yang ada," cadang emak pendek. "Takkan 5 ringgit?"
Emak mengganguk. Saya rasa bersalah untuk memberi ayah wang sebanyak itu. Apalah yang boleh
dibeli dengan wang 5 ringgit....Tapi kerana tidak mahu menghampakan
Harapan ayah dan ikutkan cadangan emak, saya gagahi juga memberinya.
Ayah selalunya tersenyum menerima pemberian saya. Tetapi yang
mengejutkan ialah apabila kami sekeluarga berada dalam perut bas dalam perjalanan
pulang ke kota . Di kocek anak saya sudah terselit wang sepuluh ringgit. Siapa
yang bagi kalau bukan ayah? 10 tolak 5, saya masih 'untung' 5 ringgit. Geli hati mengenangkannya.
Begitulah selalunya tahun demi tahun. Apabila kami pulang ziarah ke kampung, saya akan
memberi pemintaan ayah. Kengkadang terlupa, tetapi ayah akan selalu mengigatkan.
Akhirnya, saya memang sediakan peruntukan khas untuk diberikan kepada ayah setiap
kali pulang kampung. Kedudukan ekonomi saya yang masih goyah kekadang hanya mengizinkan
wang dua ringgit untuk diberikan kepada ayah. Ironinya, ayah tetap dengan pemintaannya dan
tetap tersenyum apabila menerima. Tidak kira berapa jumlahnya. Emak terus-terusan selamba.
Saya masih sukar menandingi ketajaman rasa seorang isteri (emak) dalam memahami hati suaminya (ayah).
Begitupun setiap kali dalam perjalanan pulang, kocek anak saya akan jadi
sasaran. Kekadang itulah duit pelengkap membeli tiket pulang. Ayah akan sentiasa memasukkan
duit yang melebihi jumlah saya berikan kepadanya.
Saya tidak mengambil masa lama untuk memahami apa maksud tersirat disebalik
perlakuan ayah itu. Dia meminta wang pada saya bukan kerana 'tidak ada',
tetapi dia ada sesuatu yang lebih besar ingin dicapainya atau disampaikannya.
Namun, secara bertahap-tahap buku tulisan saya semakin mendapat
sambutan. Bukan itu sahaja, perniagaan yang saya mulakan secara kecil-kecilan semakin
membesar. Kalau dulu kami pulang ke kampung dengan bas, tetapi selepas beberapa tahun saya
pulang dengan kereta milik sendiri. Saya masih ingat komen ayah ketika saya pulang dengan
kereta kecil Kancil milik kami sendiri. "Nanti, besarlah kereta kamu ini...." ujur ayah senyum.
Apapun saya tetap memenuhi permintaan ayah setiap kali pulang ke
kampung. Wang saya dahulukan kepadanya. Dan ayah juga konsisten dengan sikapnya,
ada sahaja wang yang diselitkan dalam kocek anak saya.
" Eh tak payahlah ayah..." sekarang saya mula berani bersuara. Ekonomi keluarga sudah agak stabil.
Malu rasanya mengambil duit ayah walaupun perantaraan pemberian datuk kepada cucunya.
Saya tahu dan sedar, hakikatnya ayah hendak memberi kepada saya sejak dulu, tetapi sengaja
atau tidak ingin saya merasa segan, duit diberi melalui anak.
"Kenapa, dah kaya?" usik ayah. Hendak tak hendak, duit dikocek anak tetap
diselitkannya. Cuma sekarang bezanya, duit itu tidak lagi 'dikebas' oleh
saya. Dan dalam hati, saya mula berasa senang kerana jumlah yang saya berikan kepada ayah,
kini sudah melebihi apa yang mampu diselitkan ke kocek anak saya. Tidak semacam dulu lagi, duit
pemberian ayah kepada anak saya sentiasa melebihi duit pemberian saya kepadanya.
Masin sungguh mulut ayah. Tidak sampai tiga tahun, kami bertukar kereta!.
Di samping menulis, saya menjadi penerbit. Perniagaan semakin rancak. Oleh sebab bilangan
anak bertambah dan keperluan kerja yang meningkat saya sudah
membeli MPV utuk kegunaan harian. Anak-anak mula menjejak menara
gading.
Kehidupan semakin laju dan aktiviti semakin rancak. Namun sibuk
sekalipun saya tetap pulang menziarahi ayah dan ibu. Anehnya ayah tetap memberi
kepada anak saya walaupun kini saya telah dikenali sebagai korporat yang
berjaya.
Rupa-rupanya, ayah memberi bukan kerana kekurangan atau kelebihan kami,
tetapi dia MEMBERI KERANA ALLAH. Mencontohi Allah al-Wahhab itu!
" Kini aku benar-benar faham bahawa ibu ayah yang tua bukan beban dalam kehidupan di dunia,
lebih-lebih lagi dalam kehidupan di akhirat. Mereka bukan 'liabiliti' tetapi sebenarnya aset untuk kita
(walaupun istilah itu sebenarnya kurang atau tidak tepat kerana ibubapa bukan benda).
Rugi betul siapa yang mempunyai ibu bapa yang telah tua tetapi mengabaikannya.
"memberi kepada ibu bapa hakikatnya memberi kepada diri sendiri. Walaupun
itu bukan niat kita ketika memberi, tetapi percayalah rezeki berganda akan pulang kepada kita semula.
DOA MEREKA MUSTAJAB. Harapan mereka kenyataan. Kasih mereka bekalan. Benarlah sepertimana
sabda Rasulullah s.a.w, keredhaan Allah terletak kepada keredhaan ibu bapa."
Baiklah, inilah sebenarnya rahsia 'perniagaan' yang jarang-jarang diperkatakan oleh tokoh korporat.
Juga tidak pernah ditulis dalam mana-mana buku perniagaan. Masih punya ibubapa? MEMBERILAH KEPADA MEREKA.
Tidak ada? Tidak mengapa, memberilah kepada anak-anak anda. Tidak ada juga?
Memberilah kepada sesiapa sahaja. Kita sentiasa berfikir untuk memberi.
Memberi kepada orang lain bererti memberi kepada diri kita sendiri walaupun itu bukan
maksud kita ketika mula memberi!
Hantu Bukit Putus
Sampai di Bukit Putus, jalan yang bengkang-bengkok tu, dia pun ternampak seorang perempuan berbaju putih sedang menahan keretanya. Hatinya tergerak pula ingin menolong. Lantas dia pun berhentikan keretanya dan bertanya “Apa halnya cik adik malam-malam buta kat sini?”,”Abang.. tolong lah saya. Kereta saya rosak ni… Puas dah saya tahan kereta lain. Tapi semuanya tak nak berhenti. Boleh tak tumpangkan saya sampai ke Seremban aje. Saya boleh bayar berapa abang nak??”. Entah macam mana dia pun tergerak hati nak menolong perempuan berbaju putih yang cantik tu…
” Oklah. Saya pun nak ke seremban jugak”, terkeluar dari mulutnya… Tapi hatinya masih lagi was-was… Diapun membuka pintu dan mempelawa perempuan itu masuk. Perempuan tu bukannya nak duduk kat belakang, terus aje duduk di depan sebelahnya. Nak juga ditegur tapi terlalu pantas perempuan tu tutup pintu dan terus lock pintu. Berdegup juga hati lelaki tu. Dia cuba tenangkan dirinya… seolah-olah takde apa yang berlaku. Dia masih lagi membisu kerana menyesal kenapalah dia dengan mudah aje membenarkan seorang perempuan menumpang keretanya di tengah malam buta ni… seorang diri pulak tu…
Tapi yang peliknya, hatinya macam ditarik-tarik supaya menolong perempuan tu… Padahal, dia tu memanglah penakut dengan perempuan! Masing-masing hanya diam membisu beberapa ketika… Tiba-tiba… dia mula merasa seram & meremang bulu roma bila perempuan tu berbau wangi. Dia pun mulalah membaca ayat-ayat suci yang terlintas di kepalanya. Peluh mula membasahi dahinya. Dia makin tak senang duduk .Perempuan tu kelihatan agak bersinar bila kenderaan yang bertembung menyuluh kearah keretanya. Dia pun memberanikan diri dengan menjeling ke arah perempuan tu bila sampai ke selekoh yang tajam. Perempuan tu juga memandang kat dia sambil tersenyum. Menampakkan giginya yang putih… ditambah lagi dengan baju yang dipakainya…
Dia pun beranikan diri dan bertanya…
”kenapa cik adik ni pakai baju putih malam-malam ni??”ni memang pakaian rasmi saya setiap malam jumaat… ”” Saya ada kelas yasin… ” jawab perempuan tu”Tapi.. putihnya lain macam aje… tak pernah pulak saya tengoknya ”tanya lelaki tu lagi.”Apa yang lain nya… sama aje. Eh, betul ke tak pernah tengok??”” Eyea… lain macam aje. seram pulak saya dibuatnya… ”” Ehh takkan sampai seram… ”
“Pakai aje le Breeze colour baru!!!”
Lelaki tu bengang dan terus aje memecut keretanya. Sekianlah aje… ..